Menurut bukti-bukti dan kesaktian Tokoh masyarakat Gampong Ie Lhob Pada masa sebelum berdirinya gampong Ie Lhob,daerah ini adalah hutan belantara yang lebat dan subur,disepanjang jalan nasional pada saat itu jalan masih dari tanah yang berlubang-lubang, lalulintas darat pada saat itu belum begitu mudah dilalui saudagar-saudagar dari wilayah lain mereka belum terlalu mengenal jalan ini, banyak saudagar yang mengambil jalaln laut sebagai lalulintas alternatif, namun begitu ada juga pedagang dan perantau yang melintasi jalan ini, beberapa perantau dan pedagang mulai tertarik melihat daratan ini dengan hutan yang sangat subur dan sangat cocok untuk dibuka lahan baru untuk pertanian, maka tercatat lah beberapa pendatang yang berjasa dalam membuka pemukiman baru, seperti T.Nyak Mat yang berasal dari Singkil, Tgk. Tok Doi dan Ceh kama datang dari Kuta Raja Sekarang Banda Aceh.Ketiga orang tersebut membuka lahan baru untuk bertani seperti Tgk. Nyak Mat dalam cerita orang tua gampong di Ie Lhob, beliau mendirikan sebuah gubuk (Jambo: Bahasa Aceh), di bawah pohon getah (getah tarok), Ceh Kama membuka lahan di daerah Gunung Gumbak Cut dan Tgk. Tok Doi membuka lahan di lokasi air masuk (Ie Lhob: Bahasa Aceh), maka ketiga orang ini lah yang pertama kali membuka lahan pertanian pada masa itu.Tidak lama kemudian datang lah pengikut-pengikut nya, seperti pengikut Tgk. Nyak Mat dari Singkil pengikut Tgk. Doi dan Ceh Kama dari Kuta Raja pada tahun 1932 sekitar tiga puluh kepala keluarga dari pengikut ketiga orang tersebut menetap di daerah ini, Tgk. Nyak Mat bersama dengan rekan nya mengadakan musyawarah untuk membentuk sebuah perkampungan yang ada peraturan dan adat istiadat untuk menjaga ketertiban dalam bermasyarakat dalam musyawarah tersebut mereka memilih kuha gampong yang di sebut Geuchik Gampong, dalam pemilihan tersebut terpilihlah seorang laki-laki bernama Panek anak dari Tgk. Nyak Mat mereka ini tinggal di sebuah gubuk di bawah pohon getah atau tarok maka gampong ini dahulunya dinamakan dengan Gampong Tarok.
Penduduk di Gampong Tarok ini sering datang mengunjungi Tgk. Tok Doi untuk belajar ilmu agama yaitu ilmu fiqih, karena beliau tinggal di daerah air masuk (Ie Lhob Bahasa Aceh) Maka dengan sepakat masyarakat mengubahlah nama Gampong Tarok menjadi Gampong Ie Lhob dan beliau berdo’a untuk pentabalan nama gampong tersebut semoga Allah melindungi Gampong tersebut dari segala fitnah dunia dan selamat dunia akhirat, hingga sekarang Gampong ini masih tetap nama nya Gampong Ie Lhob.